JAKARTA – Nama Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Ridwan Kamil masuk dalam top of mind Pilgub Jakarta.
Ketiga nama itu menjadi yang teratas berdasarkan hasil survei terbaru soal Pilgub Jakarta yang dirilis Indikator Politik Indonesia, Kamis (25/7/2024).
Adapun survei ini sebagaimana dikutip detik.com, dilakukan pada 18-26 Juni 2024 dengan wawancara tatap muka. Jumlah sampel mencapai 800 responden dengan penarikan sampel menggunakan teknik multi stage random sampling. Margin of error survei ini +- 3,5% dengan tingkat kepercayaan berada di angka 95%.
“Top of mind ini artinya kami tidak memberi informasi siapa calon gubernur yang akan disodorkan kepada pemilih karenanya mereka bebas memilih. Hampir 40% tepatnya 39,7% itu memilih Anies Baswedan. Ini kita sebut sebagai strong voters karena mereka menyebut nama calon gubernur tanpa kita brief nama-nama yang akan maju. Kemudian 23,8% itu menyebut nama Ahok, 13,1% menyebut nama Ridwan Kamil. Ini top 3,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, dalam rilis survei secara daring, Kamis (25/7/2024).
Indikator Politik juga melakukan sejumlah simulasi dalam melihat elektabilitas cagub di Jakarta. Simulasi yang pertama mengumpulkan 40 nama yang selama ini dikaitkan dengan Pilgub Jakarta.
Dalam simulasi 40 nama ini, nama Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil meraih posisi tiga teratas. Ketiganya memiliki elektabilitas masing-masing Anies (41,7%), Ahok (27,0%), kemudian Ridwan Kamil (15,4%).
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia ini juga memuat hasil yang cenderung mirip saat melakukan simulasi 16 nama dan 11 nama. Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil lagi-lagi berada di posisi tiga teratas.
Burhanudin mengatakan hasil survei ini menunjukkan kecilnya kemungkinan adanya sosok ‘kuda hitam’ dalam Pilgub Jakarta di bulan November mendatang. Dia menjelaskan warga Jakarta saat ini cenderung telah memiliki nama yang akan didukung sebagai cagub di Pilgub Jakarta.
“Saya dan tim di Indikator berani mengatakan kemungkinan munculnya kuda hitam di luar tiga nama di atas ini sangat kecil. Karena pilihan warga sudah sedemikian mengerucut, sudah semakin mengeras. Jadi kalau mau berharap ada kuda hitam ya antara Ahok dan Ridwan Kamil karena Anies sekaang front runners. Di luar itu berat,” pungkas Burhanudin.
Indikator Politik juga memasangkan ketiga nama tersebut secara head to head. Hasilnya, Anies unggul saat dihadapkan melawan Ahok ataupun
dengan RK.
Saat dihadapkan melawan Ahok, elektabilitas Anies mencapai 52% sementara Ahok meraih elektabilitas 42%. Sementara yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab berkisar 6%.
Sementara jika head to head Anies melawan Ridwan Kamil, elektabilitas mantan Gubernur Jakarta itu juga masih unggul. Anies memperoleh elektabilitas 50,1% dan RK meraih 38,8%. Sementara yang menjawab tidak tahu/tidak jawab ada 11,1%.
“Meskipun head to head per hari ini masih Anies yang unggul di kisaran 50% versus 38,8%, tapi selisihnya makin mendekat seandainya entah Ahok atau Ridwan Kamil yang mengarah untuk melawan Anies. Tapi kalau ketiga-tiganya maju keunggulan Anies makin signifikan,” kata Burhanudin.
Berikut head to head Anies vs Ahok dan Anies vs RK:
Anies vs Ahok
Anies: 52%
Ahok: 42%
Tidak tahu/jawab: 6%
Anies vs Ridwan Kamil
Anies: 50,1%
Ridwan Kamil: 38,8%
Tidak tahu/jawab: 11,1%
(Jo/dtk)