JAKARTA. DMKtv,- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI menambah batalyon kesehatan untuk memperkuat kemampuan TNI dalam menjalankan operasi-operasi kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, mengingat Indonesia harus aktif membantu negara-negara sahabat manakala mereka menghadapi bencana.
“TNI saya perintahkan untuk menambah batalyon-batalyon kesehatan. Batalyon, tim kesehatan, tidak hanya mendukung bencana di wilayah nasional, tetapi seandainya ada (bencana, red.) kemanusiaan yang terjadi, peristiwa di mana-mana, kita juga bisa hadir,” kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Base Ops Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Presiden Prabowo mencontohkan saat Indonesia menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, kemudian bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Palu, Sulawesi Tengah, pada tahun 2018, negara-negara lain mengirimkan armada dan bantuan logistiknya untuk membantu rakyat Indonesia.
“Banyak negara bantu kita (saat Indonesia menghadapi bencana, red.). Jadi, kita juga sebagai bagian dari komunitas dunia, kita harus juga bantu negara-negara (lain yang) dalam kesulitan. Waktu Turki gempa bumi besar, kita juga kirim dua Hercules (berisi bantuan logistik, red.), dan kita siap waktu itu kirim kapal,” kata Prabowo.
Presiden melanjutkan selama gencatan senjata diberlakukan di Gaza, Palestina, dokter-dokter Indonesia, yang berasal dari batalyon kesehatan tiga matra TNI, masih bertugas di rumah sakit yang dikelola oleh Uni Emirat Arab di Rafah, Gaza.
Tidak hanya di Rafah, dokter-dokter dari batalyon kesehatan TNI itu juga masih bertugas di kapal rumah sakit terapung yang bersandar di Pelabuhan El Arish, Mesir.
Tim dokter TNI, yang terdiri atas 10 orang, masuk wilayah Gaza sejak September 2024, dan mereka bertugas selama kurang lebih sebulan untuk kemudian dirotasi dengan tim kesehatan TNI lainnya yang berada di RS terapung El Arish, Mesir.
Mengenai kedatangan pesawat angkut terbaru TNI AU A400M, Presiden Prabowo juga yakin airlifter terbesar TNI AU itu dapat mengemban lebih banyak operasi-operasi kemanusiaan.
“Saya kira (pesawat, red.) ini mampu, sangat mampu, tetapi ini saya kira lebih nanti berpengaruh, atau lebih berperan dalam evakuasi yang luka-luka, yang perlu operasi dan sebagaimana, makanya kita bikin modul operasi udara, ambulans udara,” ujar Presiden Prabowo menjawab pertanyaan ANTARA.
*(Genta Tenri Mawangi/Fathur Rochman/Walda Marison/ANTARA)











