JAKARTA. DMKtv,- Puluhan anggota DZAGERS Bikers Community membagi-bagikan takjil ke pemotor yang melintas di depan Warjo Cafe, kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025) sore. Dua ratus lima (205) paket takjil habis dalam sekejab.
“Gak sampai setengah jam, habis,” ujar Ahmad Margi Dhahono, Ketua DZAGERS Bikers Community.
DZAGERS Bikers Community adalah kelompok pecinta touring sepeda motor dari alumni SMAN 49 Jakarta, lintas angkatan. “Sekarang anggotanya sudah hampi 100 orang. Dalam daftar, yang paling tua angkatan ’84,” papar Margi, alumni angkatan 1990.
Hari itu, kebetulan komunitas ini lagi bikin acara kumpul-kumpul. Judulnya: buka puasa bersama (Bukber). Ada sekitar 30-an anggota yang hadir. Plus keluarga masing-masing, suami/istri atau anak.
Oh ya, hari itu, DZAGERS Bikers Community mendapat kehormatan dengan kehadiran Ketua Iluni SMAN 49. “Saya lupa namanya,” ujar Riana, alumni 1990.
“Nama Pak Ketum Iluni, Ogi Sugiono. Beliau hadir sama Sekjen, Adhi Indra Kusuma,” bisik Uut (Ete), alumni 1990 yang duduk semeja dengan Riana.
DZAGERS Bikers Community mengambil satu ruangan khusus ber-AC di Warjo Cafe dengan kapasitas sampai 40 orang. Setelah melakukan aksi bagi-bagi takjil, semua masuk ruangan dan menikmati santapan berbuka tanpa khusuk. Berbuka dengan penuh kehebohan ala “bocah tua nakal”. Apa saja jadi bahan candaan.
Tak pelak, ruangan Bukber jadi seperti kandang ayam broiler pas jam makan. Begitu riuh. Mereka saling ngobrol dengan teman semeja masing-masing, sembari menunggu adzan maghrib.
Sesekali ada yang menggoda dengan mengumandangkan adzan. Padahal bedug maghrib belum waktunya tiba. Ada beberapa yang tertipu, mengira sudah maghrib beneran. Gercep ambil minuman yang telah tersedia di meja. Nyaris batal puasa. Walhasil, harus tersipu malu. Ditertawai teman sebelahnya. Dan sontak, meledak lah tawa seisi ruangan.
Pendek kata, hari itu, semua peserta Bukber nampak gembira. Semua meja penuh gelak tawa.
“Ya, kita kumpul begini kan untuk bersenang-senang. Menikmati hidup. Maka, jangan harap bisa diam. Kalau mau diam, ya di rumah aja, ha ha ha,” komentar Dedi, alumni yang sukses jadi pejabat Disdukcapil Kota Bogor.
Mengapa bagi-bagi takjilnya di kawasan Jagakarsa? “Ya karena daerah ini dulunya lokasi kami main, deket dengan sekolah. Sekalian nostalgia,” terang Margi, alumni yang sebentar lagi pensiun dari PT Telkom.
“Lokasi kami “nakal”, dulu, zaman SMA,” komen jujur Lucky, alumni ’90 yang rumahnya gak terlalu jauh dari Warjo Cafe, yakni kawasan Cilandak, Jaksel.
Andai acara kumpul-kumpul kali ini tak dibatasi waktu, mungkin geng “orang tua cari bahagia” ini akan terus nongkrong dan bercanda ria di cafe itu. Tapi, masing-masing harus berbagi waktu dengan kesibukan yang lain. Maka, selepas adzan Isya’, semua pamit dan “bubar jalan”.
Tentu, sebelum benar-benar pisah, ada sesi berfotoria. Di sudut cafe yang paling instagramable. Sesi yang tak kalah hebohnya.
Semoga semua anggota DZAGERS Bikers Community senantiasa diberkahi Tuhan kesehatan. Salam Satu Aspal!
*(Joe/DMKtv)